Langkau ke kandungan utama

SYARIAT DALAM ADAB SEHARIAN


ADAB SEBELUM TIDUR DALAM ISLAM

Sajadah Muslim - Makhluk manusia adalah makhluk ciptaan Allah SWT setelah malaikat dan Iblis atau bangsa jin. Manusia dianugerahi akal dan nafsu. Sebagai manusia kita seharusnya pandai menggabungkan keduanya menjadi suatu perkara yang mulia terhadap sang pencipta. Baik itu dari segi perbuatan, ucapan, dan kata hati sekali pun.

Setiap sudut kehidupan di muka bumi ini tentunya memiliki aturan dan adab atau tata cara yang baik dalam melakukan sesuatu. Terutama bagi umat Islam, begitu banyak pesan Rasulullah SAW tentang tata cara yang baik dalam melakukan segala hal. Salah satunya seperti adab sebelum tidur yang harus kita laksanakan sesuai dengan yang diajarkan atau disyariatkan oleh Rasulullah SAW. Berikut Adab Sebelum Tidur Dalam Islamyang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW :

Merenungkan Diri Sebelum Tidur

Merenung sejenak atau muhasabah sesaat sebelum tidur sangat dianjurkan sekali bagi setiap insan muslim. Menilai segala perbuatan yang telah kita jalani sehari penuh. Lalu jika kita dapatkan perbuatan yang baik maka hendaknya kita memuji kepada Allah SWT dan jika kita mendapatkan perbuatan tidak baik maka hendaknya kita segera memohon ampunan-Nya dan kembali bertobat kepada-Nya.

Berwudhu Sebelum Tidur

Sebaiknya sebelum kita tidur dalam keadaan sudah berwudhu, sebagaimana Sabda Nabi, Dari Al Bara` bin ‘Azib ra, Dia berkata : “Rasulullah SAW berkata kepadaku : Apabila engkau hendak mendatangi tempat pembaringanmu, maka berwudhulah sebagaimana wudhumu untuk shalat. Kemudian berbaringlah pada sisi tubuhmu yang sebelah kanan, lalu ucapkanlah: “Wahai Allah, aku menyerahkan diriku  kepada-Mu, menyerahkan urusanku kepada-Mu, dan menyandarkan punggungku kepada-Mu dengan penuh rasa harap dan cemas terhadap-Mu. Tiada tempat bersandar dan tiada tempat menyelamatkan diri melainkan hanya kepada-Mu. Aku beriman terhadap kitab-Mu yang Engkau turunkan dan (beriman) terhadap Nabi-Mu yang engkau utus”. Jika engkau meninggal (dalam keadaan demikian pada malam itu), maka engkau meninggal dalam keadaan fitrah. Jadikanlah doa ini sebagai sesuatu yang paling akhir engkau ucapkan”. (HR Al Bukhari :6311 dan Muslim : 2710)

Membersihkan Tempat Pembaringan Sebelum Hendak Tidur

Sebelum naik ke tempat pembaringan, hendaknya mengibaskan kain ke atas kasur untuk membersihkan kotoran yang mungkin ada di kasur. Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah SAW :“Jika salah seorang di antara kalian akan tidur, hendaklah mengambil potongan kain dan mengibaskan tempat tidurnya dengan kain tersebut sambil mengucapkan ‘bismillah’, karena ia tidak tahu apa yang terjadi sepeninggalnya tadi”. (HR. Al Bukhari : 6320, Muslim : 2714, At-Tirmidzi : 3401 dan Abu Dawud : 5050).

Berdzikir Sebelum Tidur

Dzikir sebelum tidur adalah dengan bertasbih tiga puluh tiga kali (30 X), bertahmid tiga puluh tiga kali (30 X), dan bertakbir tiga puluh empat kali (34 X), sehingga jumlahnya menjadi genap seratus. Sabda Nabi SAW dari Ali bin Abi Thalib ra, bahwasanya Rasulullah SAW berkata kepada Ali dan Fathimah radhiallahu ‘anhuma : “Apabila kalian berada di pembaringan kalian, maka bertakbirlah kepada Allah tiga puluh empat kali, bertahmidlah tiga puluh tiga kali, dan bertasbihlah tiga puluh tiga kali”. (HR. Bukhari dan  Muslim).

Melakukan Gerakan Nafts atau Gerakan seperti meludah

Melakukan nafts atau gerakan seperti meludah tapi tanpa mengeluarkan ludah atau air liur pada kedua telapak tangan, lalu membaca surat Al-Ikhlash, surat Al-Falaq, dan surat An-Naas, lalu mengusapkan kedua telapak tangan ke bagian-bagian tubuh yang mudah dijangkau, seperti kepala, wajah, tangan, kaki, dan tubuh bagian depan lainnya. Hal ini diulangi sebanyak tiga kali.

Sabda Nabi SAW dari Aisyah ra, dia berkata : “Bahwasanya Nabi SAW apabila hendak berbaring di kasurnya setiap malam, mengapitkan kedua telapak tangannya, kemudian melakukan nafts pada kedua telapak tangannya, kemudian membaca padanya “qul huwallahu ahad”, “qul a’udzu birabbil falaq”, dan “qul a’udzu birabbin naas”. Kemudian beliau mengusapkan kedua telapak tangannya pada jasadnya semampunya, dimulai dari kepala, lalu wajah, dan tubuh bagian depan. Beliau melakukannya sebanyak tiga kali”. (HR. Bukhari : 5017)

Membaca Ayat Kursi Sebelum Tidur

Dari Abu Hurairah ra berkata, Rasulullah SAW menugaskan aku menjaga harta zakat Ramadhan kemudian ada orang yang datang mencuri makanan namun aku merebutnya kembali, lalu aku katakan, “Aku pasti akan mengadukan kamu kepada Rasulullah SAW“. Lalu Abu Hurairah ra menceritakan suatu hadist berkenaan masalah ini. Selanjutnya orang yang datang kepadanya tadi berkata, “Jika kamu hendak berbaring di atas tempat tidurmu, bacalah ayat Al Kursi karena dengannya kamu selalu dijaga oleh Allah Ta’ala dan setan tidak akan dapat mendekatimu sampai pagi“. Maka Nabi SAW bersabda, “Benar apa yang dikatakannya padahal dia itu pendusta. Dia itu setan“. (HR. Bukhari : 3275)

Membaca 2 Ayat Terakhir Surat Al-Baqarah

Dari Abu Mas’ud ra, bahwasanya Nabi SAW bersabda : “Barangsiapa yang membaca dua ayat dari akhir surat Al-Baqarah dalam satu malam, maka itu telah mencukupi baginya”. (HR. Bukhari dan Muslim). Maksud dari perkataan “telah mencukupi baginya” adalah melindunginya dari berbagai kejelekan dan hal-hal yang tidak disukai.

Membaca Doa Sebelum Tidur

Dari Hudzaifah, ia berkata, “Apabila Nabi SAW hendak tidur, beliau mengucapkan: ‘Bismika allahumma amuutu wa ahya (Dengan nama-Mu, Ya Allah aku mati dan aku hidup). “Dan apabila bangun tidur, beliau mengucapkan: “Alhamdulillahilladzii ahyaana ba’da maa amatana wailaihi nusyur (Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah mematikan kami, dan kepada-Nya lah tempat kembali)”. (HR. Bukhari :6324)

Tidur Dengan Posisi Tubuh Miring ke Sebelah Kanan

Sabda Rasulullah SAW: “Berbaringlah di atas rusuk sebelah kananmu”. (HR. Bukhari dan Muslim). Sabda Nabi Muhammad SAW lainnya : “Rasulullah SAW apabila tidur meletakkan tangan kanannya di bawah pipi kanannya”. (HR. Abu Dawud : 5045, At Tirmidzi : 3395, Ibnu Majah : 3877 dan Ibnu Hibban : 2350).

Larangan Ketika Saat Tidur

  1. Tidur Tengkurap atau Telungkup, Hadist Ya’isy bin Thakhfah bin Qais Al Ghifari dari ayahnya, dia berkata:“Ketika aku sedang berbaring di atas perutku di masjid di waktu sahur, tiba-tiba ada seorang lelaki yang menggerakkanku dengan kakinya sambil berkata: “Sesungguhnya ini adalah (posisi) berbaring yang dibenci Allah.”Lantas aku melihat, ternyata Rasulullah SAW”. (HR Abu Daud : 5040). Di dalam riwayat Ibnu Majah:“Mengapa engkau tidur seperti ini, tidur yang tidak disukai atau dibenci oleh Allah”. (HR Ibnu Majah : 3723).
  2. Makruh Tidur di atas Atap, Karena di dalam hadist yang bersumber dari `Ali bin Syaiban disebutkan bahwasanya Nabi SAW telah bersabda : “Barangsiapa yang tidur malam di atas atap rumah yang tidak ada penutupnya, maka hilanglah jaminan darinya". (HR. Al-Bukhari di dalam al-Adab al-Mufrad, dan dinilai shahih oleh Al-Albani).
  3. Tidur Dalam Keadaan Telanjang, Pada saat tidur tidak boleh telanjang berdasarkan hadist berikut : “Tidak diperbolehkan tidur hanya dengan memakai selimut, tanpa memakai busana apa-apa”. (HR. Muslim).
  4. Dilarang Tidur Satu Selimut Walaupun Sesama Jenis, Laki-Laki dengan Laki-Laki atau Wanita dengan Wanita tidak boleh tidur dalam satu selimut seperti hadist berikut : “Tidak diperbolehkan bagi laki-laki tidur berdua (begitu juga wanita) dalam satu selimut”. (HR. Muslim).

Ulasan

Catatan popular daripada blog ini

ADAB DALAM AKHLAK MULIA DAN TERPUJI JLD1.

AKHLAK MULIA AJARAN RASULLALLAH. Istilah kuno ataupun ketinggalan zaman merupakan gelar atau julukan yang sering dilontarkan oleh kaum muda-mudi zaman ini terhadap seseorang yang mereka anggap sok memperhatikan  akhlak  atau adab Islami ( Baca juga  Akhlak Terpuji Dalam Islam  ). Sebuah kondisi yang sangat disayangkan jika ini terjadi di Negara yang mayoritas penduduknya beragama  Islam . Keadaan yang seperti ini akan bertambah parah terkhusus pada saat  umat Islam  sudah tidak lagi memperdulikan lagi  akhlak dan adab Islami , terlebih slogan “siapa cepat dia dapat”, “siapa kuat dia yang menang” dijadikan sandaran dalam mencari berbagai macam keuntungan dunia. Tentunya kondisi yang seperti ini tidak akan menjadikan suasana dalam hidup semakin tenang, bahkan keadaan ini justru menjadi sebab keterpurukan sebuah negeri. Akhlak dan adab  dalam agama ini memiliki kedudukan yang tinggi dihadapan Allah SWT dan Rasul-Nya SAW. Tidaklah Rasulullah SAW diutus ke dunia ini kecuali seb

SIKAP YANG DI BENCI RASULLALLAH DAN MURKA ALLAH.

AKHLAK TERCELA DIMURKAI ALLAH. AKHLAK TERCELA DIMURKAI ALLAH. Akhlaktercela  adalah sikap yang menunjukkan seseorang melanggar larangan Allah SWT. Sikap ananiah (egois), gadab (marah), dan hasad adalah bentuk sikap-sikap yang dilarang oleh Allah SWT untuk diterapkan manusia. Berikut pembahasan mengenai ananiah (egois), gadab (marah), dan hasad. Ananiah Ananiah (egois) artinya sifat orang yang selalu mementingkan diri sendiri. Adapun orangnya disebut individualis. Sikap ananiah dapat ditemukan dengan mudah dalam kehidupan manusia modern. Terutama kalangan masyarakat atas. Mereka banyak yang tidak kenal dengan tetangga. Apa yang terjadi dengan tetangga pun tidak mereka pedulikan. Yang penting bagi mereka, pagi berangkat bekerja, malam kembali ke rumah untuk beristrirahat. Begitulah kira-kira kehidupan rutin mereka. Sebenarnya kehidupan semacam itu justru bertentangan dengan hakikat manusia sebagai makhluk social. Artinya manusia tidak dapat hidup tanpa orang lai